Desainer John Galliano Tinggalkan Maison Margiela Setelah 10 tahun

Desainer John Galliano Tinggalkan Maison Margiela Setelah 10 tahun

John Galliano, salah satu nama paling berpengaruh dalam dunia mode, telah mengumumkan pengunduran dirinya sebagai direktur kreatif Maison Margiela setelah 10 tahun mengabdi. Keputusan ini menandai akhir dari sebuah era yang telah membawa Maison Margiela ke puncak industri fashion dengan inovasi dan kreativitas yang tiada tara.

Mengutip dari BBC, dalam sebuah pernyataan yang diunggah di Instagram, Galliano menyampaikan perasaannya dengan penuh emosi. “Hari ini adalah hari saya mengucapkan selamat tinggal,” tulisnya.

“Hati saya dipenuhi dengan rasa syukur yang menggembirakan, dan jiwa saya tersenyum. Meski belum mengumumkan rencana selanjutnya, Galliano memberikan petunjuk bahwa masa depannya akan terungkap pada waktu yang tepat,” sambung Galliano.

Keputusan Galliano untuk tidak memperbarui kontraknya yang berakhir setelah lima tahun ini telah menjadi sorotan di kalangan media mode. Selama tahun terakhirnya, Galliano berhasil menciptakan koleksi Artisanal 2024 yang mendapatkan sambutan hangat.

Majalah mode dan budaya Dazed menggambarkan koleksi tersebut sebagai menarik perhatian publik dengan tampilan boneka marionette yang pecah dan riasan porselen Pat McGrath yang berkilau. Koleksi ini semakin terkenal setelah dikenakan oleh selebriti papan atas seperti rapper Bad Bunny, penyanyi Ariana Grande, dan aktris Gwendoline Christie di Met Gala 2024.

Kehadiran Galliano di Maison Margiela dimulai pada tahun 2014, tiga tahun setelah ia meninggalkan Dior akibat kontroversi pernyataan anti-Semit. Galliano, yang saat itu berusia 64 tahun, menghadapi masa-masa sulit.


Perjalanan Galliano

Pengadilan Prancis memutuskan bersalah dan menjatuhkan denda yang ditangguhkan sebesar 6.000 Euro yang setara Rp100 juta. Namun, perjalanan penebusannya menjadi inspirasi bagi banyak orang, dan didokumentasikan dalam film High and Low: John Galliano yang dirilis awal tahun ini.

Selama satu dekade di Margiela, Galliano berhasil mengangkat label yang sebelumnya dikenal sebagai kultus menjadi salah satu nama besar dalam industri mode. Vogue, kitab suci mode, memuji kontribusi Galliano dalam mengawasi pertumbuhan signifikan Margiela, dengan peningkatan penjualan sebesar 24 persen pada 2022 dan 23 persen pada 2023.

Dihormati secara luas sebagai salah satu perancang busana paling berbakat, Galliano menciptakan dunia dan cerita di balik pakaiannya, tulis Vogue. Dalam pernyataan perpisahannya, Galliano mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada tim dan keluarga mode yang telah mendukungnya selama ini.

“Saya selalu bersyukur atas ruang aman ini untuk menciptakan dan membangun keluarga baru yang mendukung saya dengan keberanian dan martabat,” ujarnya.


Warisan Karyanya Terus Dikenang

Pengakuan Galliano tentang tantangan yang dihadapinya selama bekerja di Margiela menunjukkan sisi manusiawi dari seorang kreator jenius. “Saya akan mengakui bahwa saya menuntut dan sulit diajak bekerja sama ketika ditantang, ungkapnya. Tetapi lihatlah apa yang telah kita bangun,” ungkapnya.

Meskipun meninggalkan Maison Margiela, warisan Galliano dalam dunia mode akan terus dikenang. Karyanya selama ini telah menginspirasi banyak desainer muda dan mengubah cara pandang industri terhadap mode kontemporer.

Masa depan Galliano mungkin masih menjadi misteri, tetapi satu hal yang pasti: dunia mode akan selalu menantikan langkah selanjutnya dari seorang maestro yang telah memberikan begitu banyak kepada industri ini. Dengan meninggalkan Maison Margiela, Galliano membuka lembaran baru dalam kariernya.

Para penggemar dan pelaku industri mode di seluruh dunia menantikan apa yang akan dibawa oleh sang desainer legendaris ini dalam babak berikutnya. Hingga saat itu tiba, dunia mode akan terus merayakan karya-karya yang telah ia ciptakan dan dampak besar yang telah ia berikan.


Profil John Galliano

Mengutip dari laman Britanica, Jumat (13/12/2024), John Galliano lahir 28 November 1960 di Gibraltar. Ia adalah perancang busana Inggris yang dikenal dengan koleksi busana siap pakai dan haute-couture untuk rumah mode seperti Christian Dior, Givenchy, dan Maison Margiela.

Galliano, putra seorang tukang ledeng Spanyol, pada usia enam tahun pindah bersama keluarganya dari Gibraltar ke London selatan, tempat ia menempuh pendidikan. Pada usia 16 tahun, ia meninggalkan Wilson’s Grammar School for Boys, tempat ia dulunya adalah siswa biasa-biasa saja, untuk belajar desain tekstil di East London College.

Pada 1980, ia masuk St. Martin’s School of Art, London, tempat ia jatuh cinta pada kostum bersejarah. Koleksi pascasarjananya tahun 1984, Les Incroyables, yang terinspirasi oleh Revolusi Prancis, dibeli langsung dari panggung peragaan busana kampus oleh pemilik butik mode eksklusif di London.

Setelah lulus dengan pujian kelas satu, Galliano mendirikan studio di sebuah gudang di East End London dan memantapkan dirinya sebagai “anak ajaib” mode Inggris. Ia meraih penghargaan British Fashion Council Designer of the Year pada 1987 dan 1994, dan pada 1991 ia memulai debutnya di panggung mode Paris.

Dua kali bangkrut, bisnis Galliano diselamatkan pada 1994 oleh John A. Bult, seorang bankir investasi kelahiran Swiss yang tinggal di New York, dan Galliano didirikan di sebuah studio dekat Place de la Bastille di Paris. Pada 1995 Galliano ditunjuk untuk menggantikan Hubert de Givenchy, pendiri rumah mode yang berkelas.

Galliano meluncurkan koleksi haute couture pertamanya yang menampilkan gaun pesta bouffant yang mewah, gaun berpita, dan setelan berikat pinggang dan pada 1995, untuk ketiga kalinya lalu tahun kedua berturut-turut, ia dinobatkan sebagai British Designer of the Year.

Leave a Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *