Kisah Sukses 3 Pangeran Menekuni Dunia Fesyen, Jadi Model hingga Perancang Busana

Kisah Sukses 3 Pangeran Menekuni Dunia Fesyen, Jadi Model hingga Perancang Busana

Pandangan terhadap pangeran atau bangsawan biasanya meliputi hal seperti pemerintahan, tanggung jawab besar, dan reputasi yang harus dijaga.

Namun, apa yang terjadi bila seorang anggota kerajaan lebih memilih aliran profesi yang tidak biasa.

Beberapa pangeran ini menekuni jalur industri fesyen sebagai perancang busana hingga seorang model. Tidak hanya tampan, gagah dan memesona, para pangeran muda ini juga sukses dan tersohor alam bidangnya.

Melansir dari berbagai sumber, berikut adalah tiga pangeran muda yang menekuni dunia fesyen:

1. Pangeran Raghavendra Rathore dari India

Raghavendra Rathore adalah pangeran kehidupan nyata yang kemudian menjadi ‘Pangeran Mode India’, lahir tanggal 7 Oktober 1967.

Dia lahir dalam keluarga kerajaan Jodhpur, sebuah kota di negara bagian Rajasthan, India.

Sebelum menekuni dunia fesyen, dia kuliah di Amerika Serikat, di mana dia mengambil kursus antropologi, robotika, dan filsafat. Hal yang dia sempat tekuni merupakan landasan tak terduga untuk karir masa depannya sebagai seorang desainer.

Kini, dia adalah pendiri sekaligus direktur kreatif dari merek label fesyen Raghavendra Rathore, yang merupakan nama dirinya sendiri.

Koleksinya menjadi langganan artis Bollywood seperti Amitabh Bachchan, Shah Rukh Khan, dan Saif Ali Khan. Pangeran muda ini menggambarkan karyanya dengan para aktor legendaris, baik di luar maupun di dalam layar.

Dari mendandani bintang Bollywood Ranbir Kapoor untuk penampilan penggalangan dana, hingga menyediakan kostum untuk aktor Pakistan Fawad Khan dalam film Khoobsurat, Rathore adalah seorang desainer selebriti berpengalaman.

Sebelumnya, merek ini pernah mencoba produksi untuk perhiasan dan pakaian wanita, tetapi sekarang hanya berfokus pada pakaian pria yang harus dipesan terlebih dahulu, dan bertumpu pada pembuatan desain khusus yang disesuaikan dengan kebutuhan klien.

Rathore mempunyai visi untuk membawa elemen pakaian tradisional India ke dunia fesyen internasional. Hari ini, dia dikreditkan dengan mempopulerkan kembali mantel bandhgala – jas atau rompi yang dirancang khusus dengan kerah tinggi.

“Saya menyadari pentingnya pakaian warisan dan mulai menghidupkan kembali desain India,” kata pangeran Raghavendra Rathore.


2. Edward Windsor dari Inggris

Edward Edmund Maximilian George Windsor, Lord Downpatrick lahir pada tanggal 2 Desember 1988.

Dia adalah satu-satunya putra Geroge Windsor, Earl of St. Andrews, dan Sylvana Windsor, Countess of St. Andrews. Teman-temannya memanggilnya “Lord Eddy”.

Edward Windsor adalah cucu Pangeran Edward, Duke of Kent (sepupu Ratu). Ini membuatnya menjadi orang paling senior yang dikecualikan dari garis suksesi karena menjadi seorang Katolik Roma.

Dia pertama kali memiliki ide untuk meluncurkan merek fesyen saat hiking di Skotlandia pada tahun 2009, tetapi memutuskan untuk fokus pada studi dan karirnya sebagai analis keuangan di JP Morgan.

Pada tahun 2016, dia meninggalkan JP Morgan dan mulai bekerja sebagai perancang busana.

Ia adalah salah satu pendiri dan direktur kreatif label fesyen FIDIR, yang ia luncurkan bersama Justine Dalby pada tahun 2017.

FIDIR yang menyediakan koleksi pakaian dan aksesoris, terinspirasi oleh lanskap perbukitan Dataran Tinggi dan Kepulauan Skotlandia. Dia mendesain tas tangan, dompet, sweter, tas cuci, dan T-shirt.

Saat ini, Edward Windsor berusia 35 tahun dan merupakan anak paling tua dari dua saudari lainnya, Amelia dan Marina.

Meskipun menjadi salah satu bujangan kerajaan yang diidamkan, sejauh ini dia belum pernah diketahui berpacaran dengan siapapun.


3. Pangeran Nikolai dari Denmark

Nikolai (Nikolai William Alexander Frederik) lahir di Kopenhagen pada 28 Agustus 1999 dan gelar resminya adalah Yang Mulia Pangeran Nikolai dari Denmark, Count of Montpezat.

Dia adalah cucu tertua Ratu Margrethe, putra tertua dari Pangeran Joachim dan mantan istrinya Alexandra, Countess of Frederiksborg kelahiran Hong Kong.

Meskipun cucu Ratu Margrethe, Pangeran Nikolai telah membangun nama untuk dirinya sendiri dengan membangun karir modeling, pangeran muda ini sudah berhasil masuk dalam landasan fesyen untuk merek mode ternama seperti Burberry dan Dior.

Setelah menandatangani kontrak dengan agensi Scoop Models pada awal 2018, sang pangeran melakukan debut di runway untuk pertunjukan Burberry di London Fashion Week di tahun yang sama bersanding dengn supermodel Cara Delevingne.

Meskipun namanya sudah cukup dikenal dalam dunia fesyen, 2019 merupakan tahun yang lebih sepi dalam karir bidang busananya.

Bahkan, seorang warga Denmark bernama Tæt på mengungkapkan bahwa Nikolai sebenarnya berniat untuk kembali ke pendidikan tinggi, dengan harapan mengejar gelar bisnis khusus di Copenhagen Business School.


3 Pangeran Tampan dengan Kisah Inspiratif

Selain bangsawan yang menerjuni dunia fesyen, ada juga bangsawan muda yang sukses dalam aliran profesi lain. Tidak hanya sukses, daftar pangeran berikut ini juga dermawan dan memiliki kisah yang inspiratif.

Memiliki harta dan takhta, tak serta merta membuat para pemuda ini terlena dengan kehidupan mewah dan serba ada.

Mereka justru memanfaatkan keberuntungan itu untuk membuka pintu kesuksesan dan membuktikan kemampuan mereka, atau bahkan lebih baik lagi, untuk membantu orang-orang yang membutuhkan.

Berikut kumpulan kisah pangeran dari seluruh dunia dengan kehidupan sukses dan menginspirasi:

1. Heinrich Donatus

Pangeran muda berusia 28 tahun ini, belakangan menjadi sorotan. Heinrich adalah putra dari Pangeran Alexander dari Schaumburg-Lippe dan Putri Marie-Louise dari Sayn-Wittgensein-Berleburg.

Menurut SCMP, dia adalah satu-satunya orang Jerman berhasil lulus dari Royal Military Academy of Sandhurst, sekolah militer yang juga diikuti oleh Pangeran William, Pangeran Harry, dan bangsawan lainnya.

Mengutip dari situs Hola, Pangeran Schaumburg-Lippe ini menjadi berita utama karena pekerjaan sukarelanya dengan sebuah organisasi nirlaba, Interhelp.

Ia membantu para pengungsi Ukraina di desa perbatasan Polandia Medyka.

Leave a Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *